βFive minutes a day. If you have five minutes of peace, itβs bearable. When I hold the door open for a kid at convenience store and the kid says, βThank you,β that makes me happy for seven seconds. When I open my eyes in the morning and remember itβs Saturday, that makes me happy for ten seconds. Fill up five minutes a day like that. Thatβs how I survive.β Yeom Mi Jeong in drama My Liberation Notes (2022)
Sebelumnya, tulisan ini pernah dimuat di blog lama, tapi lebih ter-update di blog ini. Saya pertama kali berkenalan dengan buku karya Tere Liye pada tahun 2012 (kalau tidak salah ingat), dari sahabat saya. Ceritanya, kami saling meminjamkan buku koleksi masing-masing. Dan sahabat saya ini menyodorkan buku berjudul Hafalan Shalat Delisa. Kesan pertama terhadap buku ini saya sangat tersentuh, ceritanya bagus sekali, tapi sayangnya tidak tahu siapa itu Tere Liye, karenaΒ di halaman terakhir tidak ada keterangan tentang siapa penulisnya.Β Oh mungkin nama asing ini penulis dari luar negeri, pikir saya.
Salah satu ketakutan terdalam kita adalah apabila kita menampilkan diri apa adanya, kita akan ditolak. Kita merasa sulit untuk membuka pintu hati untuk teman-teman terdekat sekalipun. Karena membawa beban itu sendirian, beban itu akan semakin mengimpit kita. Saat seseorang membuka pintu hati mereka untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya mereka, jangan hakimi mereka; terimalah mereka dengan hangat. Tidak ada orang yang sempurna. (halaman 291)
Di tahun 2022, jumlah bacaan saya meluncur tajam. Sempat terkena reading slump setelah sekian lama tidak berjumpa. Berapa bulan terkena reading slump dan bingung harus pilih buku apa, rasanya lihat tumpukan buku seperti kehilangan nafsu makan, lihat diskon buku pun demikian, gak ada selera mau beli, saat harbolnas tiba, tidak banyak buku yang berhasil saya beli. Bahkan ketika beberapa judul buku telah terbit setelah beberapa tahun menunggu tak kunjung saya bawa pulang, itu karena saya sedang tidak semangat membaca. Mungkin saya butuh waktu untuk rehat sejenak dari hobi baca dan mencoba hobi lain.
βKau tidak mendapatkan kebebasanmu dari orang lain dan tidak memerlukan izin dari seseorang. Kebebasan ditentukan oleh pilihanmu saat ini. Tentu saja, kau tidak bisa hidup dengan melakukan semua yang kau inginkan. Namun, jika kau tidak bahagia karena sejak lama merasa tidak memiliki kebebasan, dan sampi saat ini merasa frustasi dan tertekan, kuharap saat ini kau bisa memilih kebebasan yang belum pernah kaupilih selama ini. Jika kau tidak tahu harus ke mana saat mencari arah hidupmu, kuharap kau bisa bergerak menuju kebebasanmu.β (halaman 162)Continue reading “[Review Buku] Sebenarnya Aku Tidak Baik-Baik Saja karya Geulbaewoo”→
Layaknya kesedihan dan rasa sakit yang memiliki banyak bentuk, kita pun perlu bentuk penghiburan yang beragam. Kita perlu menghibur diri sendiri , perlu juga penghiburan dari orang lain. Akan sangat baik ketika kita punya teman di kala kita sedang merasa kesulitan. Meski mereka tidak sepenuhnya bisa mengerti semua isi pikiran kita, tapi hanya dengan mengeluarkan isi hati saja sudah menjadi penghiburan bagi bagi diri sendiri, begitu pula sebaliknya ketika kita sedang menghibur seseorang, kita pun sebenarnya sudah mendapat penghiburan. Penghiburan adalah cara sesama untuk saling berbagi perasaan. Asalkan disertai ketulusan, penghiburan bisa jadi penenang hati bagi semua orang. (halaman 6) Continue reading “[Review Buku] Ketika Aku Tak Tahu Apa Yang Aku Inginkan Karya Jeon Seunghwan”→
Salah satu kegiatan yang biasa saya lakukan sejak duduk di bangku SMA, adalah mencatat buku yang pernah saya baca. Agak sedih kenapa baru sadar melakukannya ketika itu, kenapa tidak terpikirkan ketika masih Sekolah Dasar. Namun, saya masih merasa beruntung tidak terlambat menyadarinya.
βDepresi bukanlah lubang, tetapi terowongan. Di akhir terowongan itu, sinar terang menunggu. Oleh karenanya, betapa pun menderitanya dan terganggunya Anda, jika Anda kehilangan semangat, suatu saat hari itu pasti akan datang. Hari ketika Anda kembali merasakan perasaan Anda secara jelas, berpikir dan berperilaku sesuai dengan pikiran Anda, berdiri dengan dua kaki dan merasakan kaki Anda menyentuh lantai, dan melanjutkan perjalanan Anda yang tertunda. Karena itu, suatu saat jika Anda bertemu kemurungan, jangan panik dan menghindarinya, tapi sapalah ia dengan berani. Dengan begitu, Anda dapat berpisah dengan kemurungan itu secara sehat.β (halaman xii) Continue reading “[Review Buku] Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa Karya Kim Haenam dan Park Jongseok”→
βKamu harus melepaskan semua beban dihatimu, rasa kecewamu yang mendalam. Ganti dengan penerimaan. Peluk erat. Saat itu terjadi, kamu bisa mengendalikan kekuatan besar yang kamu miliki.β (halaman 235)Continue reading “[Review Buku] MATAHARI MINOR karya Tere Liye”→
The mathematician’s patterns, like the painter’s or the poet’s, must be beautiful; the ideas, like the colours of the words, must fit together in a harmonious way. (page 25)
“Aku tidak pernah bertanya, tidak pernah protes … karena aku tidak mau merepotkan siapa pun … Aku ingin membantu.” Aku akhirnya menjawab. (halaman 187)
βNamun, yang harus kau dan aku lakukan sekarang adalah melewati rintangan tersebut. Tidak ada gunanya mengeluh. Kau harus melewati cobaan ini. (halaman 160
βMungkin tanpa circle pertemanan, rasanya sepi, tapi aku bisa jadi circle terbaik untuk diriku sendiri, aku bisa jadi teman terbaik untuk diriku sendiri, dan aku bisa membuat ini lebih indah, lebih seru, daripada circle-circle yang aku nggak mikili.β (halaman 89)
Alih-alih mencoba menutupi kekurangan dengan make up dan solusi spot. Korea cenderung fokus pada produk perawatan kulit yang mengatasi dari akar masalah dan mengatasi masalah sebelum mereka ada. Mengandalkan riasan tidak hanya terlihat tidak alami, tetapi juga merupakan perbaikan sementara saja untuk masalah yang bertahan lama. Mentalitas ini adalah alasan mengapa gaya jalan Seoul penuh dengan perempuan yang dengan ahli melakukan penampilan βno makeup makeup.β Dengan permainan skin care mereka, dan tekstur wajah dasar mereka yang siap dan prima, mereka bisa pergi keluar dengan make up yang sangat minim dan terlihat sempurna. (halaman 21)
Biji buah cokelat itu aslinya pahit. Binatang liar akan meludahkannya saat memakan buah cokelat. Itulah perumpamaan sebuah masalah. Pahit dan menyakitkan. Sekarang. Dengan gula, susu, dan rim. Cring! Segelas cokelat panas ini begitu menyenangkan. Terasa manis. Sungguh, begitulah seharusnya kita menghadapi masalah yang menyakitkan. Diberikan gula penerimaan, diberikan susu kata maaf, ditaburi krim ketulusan. Maka semuanya terasa melegakan. Terasa damai⦠(halaman 402)
Kuncinya adalah menikmati. Intinya bukan uang, status sosial atau simbol-simbol kesejahteraan lain menurut konstruksi sosial. Intinya semata-mata adalah menikmati apa pun yang Anda lakukan, di mana pun Anda berada bersama anak. Kebersamaan, menyediakan kesempatan untuk bermain bebas, dan menyulap segalanya sehingga menjadi sebentuk permainan adalah cara orang Denmark untuk menjadi bahagia. (halaman 131)
Dari pengalaman saya, saya mendapat kesan, orang yang periang dan bersifat positif jarang terkena penyakit yang serius, sedangkan orang yang bersifat negatif dan rewel tentang hal-hal sepele mudah terkena penyakit. (halaman 140)
Beberapa tahun terakhir ini, selain menikmati buku-buku dari penulis lokal yang makin beragam pilihannya. Saya juga menikmati buku-buku dari negeri Ginseng (berhubung saya selektif banget pilih drama yang dintonton, ngeri kena gamon atau gagal move on dari satu drama ke drama lain sampai lupa baca buku ππ€£, jadi saya rasa yang pas dengan minat saya yang aman ya, baca buku-bukunya saja dulu, yang tak kalah menarik juga). Tak berhenti di situ, saya juga mengeksplor bacaan saya dengan menikmati buku-buku dari Jepang. Selain tiga hal yang sebutkan, saya juga tetap konsumsi buku-buku dari negara lain yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, untuk referensi bacaan saya biar lebih beragam π
Kau tak bisa menjadi orang sempurna. Karena yang kau butuhkan bukanlah dirimu yang sempurna melainkan berdamai dan hidup bersama dirimu yang tidak sempurna. (halaman 217)
βKesamaan negara-negara yang bahagia adalah demokrasi yang stabil, jaring pengaman sosial yang bagus, tidak ada kemiskinan, tidak ada korupsi, pemerintah yang bisa dipercaya oleh rakyat, dan tingkat kemakmuran yang tinggi.β Dan semua itu jelas dijumpai di Belanda. (halaman 34)
Saya dapat notifikasi dari tim wordpress, yang memberikan ucapan happy anniversary. Tak terasa, blog ini sudah mencapai usia satu tahun. Tahun pertama yang sangat mengesankan. Bertemu para pembaca blog yang mengunjungi blog saya adalah kebahagiaan yang menyenangkan.
“Banyak hal di dunia ini yang baru kita dapatkan setelah pembuktian, bahwa kita pantas mendapatkannya. Bukan hanya menuntut begitu saja, apalagi dengan memaksa kehendak, curang, dan sebagainya. Itulah yang disebut dengan harga diri.” (halaman 236)
Beberapa tahun terakhir ini, cukup banyak buku-buku terjemahan dari Korea Selatan yang ikut meramaikan dunia perbukuan di tanah air. Di tahun 2021 saja banyak judul buku terjemahan dari Negeri Ginseng diterbitkan oleh beberapa penerbit mayor seperti Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Penerbit Haru, Transmedia, dan sebagainya. Mungkin minat baca literature korean cukup meningkat. Contoh nyata adalah saya. Waktu kepincut drama Chicago Typewriter tahun 2017, A Romance is A Bonus Book 2019, When The Weather is Nice (2020), Melancholia (2021, saya tuh jadi penasaran sama buku-buku yang ada dalam drama tersebut. Dan yang lebih penting, saya jadi makin tertarik mencari tahu dan membaca buku-buku literatur Negeri Ginseng yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
“Wahai, yang menyedihkan itu bukan saat itu berakhir, melainkan dulu kita punya kesempatan, tapi tidak mau mengambilnya karena takut berakhir sedih. Kamu telah melewatinya, menghabiskan tahun-tahun gemilang, petualangan hebat, itu spesial sekali.” (halaman 225)
“Menurutku, orang yang bisa memperhatikan orang lain tanpa orang lain itu sadar adalah orang yang kuat. Karena itulah, dia bisa menghadapi berbagai hal dengan baik. Masalah di keluarganya juga.” (Dalam buku Freeter Membeli Rumah, halaman 376) Continue reading “[Review Buku] Freeter Membeli Rumah karya Arikawa Hiro”→
βSeseorang dihargai, disegani, didengar apa yang dikatakannya itu lantaran perjalanan hidupnya memang diwarnai keberanian, kegigigan, juga pahit dan getir.β (halaman 150)
Meskipun saya bukan penata kata andal, tetapi mudah-mudahan buku ini bisa membawa kalian ke dalam cerita perjalanan yang saya alami selama di Uzbekistan dan membuka mata soal Uzbekistan. Seperti yang Ibnu Batutah katakan, βTraveling, it leaves you speechless then turns you into a storyteller.β (Halaman 6)
Books are the plane, and the train, and the road. They are the destination, and the journey. They are home. π‘ πππ‘ Anna Quindlen
Kemewahan ala pembaca buku seperti saya, menganggap baca buku sudah seperti melakukan perjalanan. Dan quote dari Ibu Anne Q. ini terbaiklah. Terima kasih sudah membuat quote ini, healing banget buat saya π Menemukan quote di saat yang tepat tuh, jadi penyemangat.
Tak hanya 10 buku non fiksi favorit, tahun 2021 saya juga punya novel-novel favorit yang habis selesai baca membuat saya susah move on karena berkesan banget.
Biasanya, tidak semua penulis bisa menerbitkan satu buku setiap tahun juga merupakan kebahagiaan bagi pembaca setianya yang menanti-nanti karya dari penulis favoritnya. Bagaimana jika 10 buku dalam setahun? Sebagai penikmat karya–karya Tere Liye, tentu saya senang bercampur bahagia, meski di sisi lain tentu harus menyimpan dana jajan buku, duh Bang Tere saya boros jajan buku nih π
Tahun 2021 ini sungguh banyak sekali godaan buku-buku bagus yang diterbitkan oleh penerbit-penerbir mayor. Tak terkecuali, buku-buku lama yang masih jadi incaran. Pilihan non fiksi tahun ini sangat memuaskan hati saya. Ya meskipun belum sanggup beli semua buku yang diinginkan.
Kebahagiaan ala pembaca buku seperti saya, yang kini lebih hepi jajan buku online ketimbang jajan buku langsung ke toko buku, tentu saja karena tergoda promo yang bikin melongo dan kalap.π