[Review Buku] Finding Sisu Hidup Sehat Seimbang ala Orang Finlandia Karya Katja Pantzar

Kultur “kecil itu indah” di masyarakat mengalir ke banyak sendi kehidupan  disertai gagasan bahwa kita tidak perlu banyak uang untuk menciptakan perbedaan. (halaman 232)

Book details:

JudulFinding Sisu Hidup Sehat dan Seimbang ala Orang Finlandia
PenulisKatja Pantzar
PenerjemahAnnisa Cinantya Putri
PenerbitPT Gramedia Pustaka Utama
TerbitJakarta 2019
Halaman273 halaman
ISBN978-602-06-2433-4
KategoriSelf-Improvement 18+

Blurb:

Apa rahasia penduduk Finlandia—warga dunia yang paling bahagia—sehingga bisa menikmati hidup yang sehat dan seimbang?

Jawabannya tak bisa dipisahkan dari sisu—kekuatan kemauan khas orang Finlandia, tekad untuk tidak menyerah atau mengambil jalan pintas.

Perilaku yang terinspirasi dari sisu mencakup:

  • Gerakan segabai obat: Berjalan, bersepeda, dan berenang setiap hari adalah penangkal penyakit yang efektif.
  • Terapi hutan: Tidak ada yang bisa menggantikan perasaan damai yang timbul  dari kegiatan menyatu dengan alam yang dilakukan secara rutin.
  • Makan sehat: Pola makan yang sehat tidak hanya memberi nutrisi pada badan, tapi juga pikiran dan jiwa.
  • Minimalisme Nordik: Konsep bahwa sedikit itu baik, sebagai perwujudan gagasan kesetaraan dan akses untuk semua orang.

Temukan cara penduduk Finlandia merengkuh keberanian, ketabahan, dan keteguhan hati sebagai nilai-nilai khas bangsa, yang memungkinkan setiap orang menggali potensi dan kekuatan diri untuk bertahan melalui masa sulit.

Terlepas di mana pun Anda tinggal dan apa pun tantangan yang mengadang langkah Anda, temukan ketabahan dalam diri Anda. Temukan sisu.

Kali ini, saya akan traveling lewat buku dengan membaca buku Finding Sisu yang ditulis oleh Katja Patjar, seorang anak tunggal dari orang tua imigran campuran Finlandia-Kanada. Ketika mendengar atau membaca tentang Finlandia, apa yang terlintas dibenakmu? Kalau penggemar F1 (Formula one) mungkin akan langsung teringat Valtteri Bottas atau Kimi Raikonen, pembalap F1 yang masih ikut diajang F1 2021.

Selama ini tentu kita juga mengenal negera Finlandia sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia.

Ini data menurut versi World Happiness, sumber Ig: Shcoters

Meskipun Finlandia pemain terdepan bidang teknologi—terkenal sebagai tempat kelahiran Nokia, Linux, dan Supercell, serta entah berapa banyak solusi kesehatan digital—saya justru merasakan makna kesehatan dan kebahagiaan dan sisu dalam pilihan cara hidup Nordik di alam, di luar maya. Cara hidup mereka tidak mahal, sederhana, tidak membutuhkan aplikasi, gawai, dan peralatan mahal, dan umumnya bisa diakses begitu banyak orang terlepas dari kendala , waktu, dan anggaran.

Baca juga: review buku HYGGE dari Denmark, IKIGAI dari Jepang dan NUNCHI dari Korea

Sementara itu, definisi sisu dan esensinya rasanya lebih sulit dijabarkan. Setiap kali menanyakan pendapat orang-orang mengenai sisu, saya mendapatkan berbagai rupa jawaban yang bisa dirangkum menjadi konsensus tidak resmi berikut: “Intinya adalah tidak menyerah, terutama saat situasi semakin sulit.” Orang Finlandia sering kali merangkai penjelasannya dengan menyebut contoh pencapaian sisu seperti kejayaan dalam peperangan dan olahraga. (halaman 8)

 

Sisu: dilafalkan sesuai tulisan. Sifat teguh yang dimiliki orang Finlandia, sifat pantang menyerah meski menghadapi tantangan besar atau pun kecil, dan yang bisa dilatih oleh siapa pun. Sikap mengubah tantangan menjadi peluang. Konsep kuno Finlandia yang bisa dilacak hingga 1500-an. (halaman 252)

Baca juga: kangen toko buku, istilah-istilah dalam dunia perbukuan, tips mengatasi reading slump, 5 cara baca buku tanpa beli, dan berkah mereview buku

Yang menarik dari buku ini:

  • Di buku ini, penulis menyajikan cara hidup Finlandia dengan cara yang mungkin dilakukan seorang wartawan perjalanan saat hendak meliput destinasi terbaru: dengan mengamati, meriset, dan menuliskan unsur-unsur positif yang layak diterbitkan. Praktik, adat istiadat, dan kebiasaan mana yang bisa menyumbang pada kesejahteraan diri? Mana yang layak digali lebih jauh dan diceritakan kepada orang lain? Hal yang menjadi benang merah dari praktik-praktik ini adalah sifat teguh istimewa yang dimiliki bangsa Finlandia.
  • Sudah sejak lama, pengen sekali mengunjungi negara Skandinavia, salah satunya Finlandia, tapi belum kesampaian, jadi baca bukunya tentang Finlandia dulu saja sudah membuat saya senang. Kalau kamu tertarik dan ingin mengenal Finlandia, baca buku ini bisa jadi salah satu referensi juga. 🙂
  • Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulisnya dan berbagai wawancara dengan orang-orang ahli dibidang yang dibahas dalam buku, sehingga terasa sangat bergizi.
  • Jadi tahu dan sekalian belajar hidup minimalis ala Nordik lewat buku ini. Seneng banget bisa baca buku ini! 🙂 
  • Membaca buku ini, menambah pengetahuan, bahwa tidak hanya tentang sisu, melainkan informasi tentang orang Finlandia suka sauna. Ada kutipan terkenal di Finlandia yang cocok untuk menggambarkan hal ini, “Manusia diciptakan setara, tapi tidak ada tempat yang lebih setara dengan sauna.”
  • Di setiap akhir bab, selalu disertakan seperti rangkuman dari bab yang dibahas, tetapi diberikan judul berbeda. Seperti: Sisu untuk sehari-hari (di bab 1), cara pikir sisu (di bab 2), manfaat berenang di musim dingin (akhir bab 3), dan seterusnya.
  • Banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan lewat buku ini, seperti pandangan tentang pola makan sehat, banyak bergerak, banyak melakukan kegiatan alam. Hmmm, rasa-rasanya saya ingin sekali berada di lingkungan yang mudah dengan akses alamnya. Sudah lama saya tertarik dengan bentang alam di Skandinavia.
  • Baca beberapa buku non fiksi dari Negeri Sakura, Swedia dan termasuk buku ini, membuat saya yakin untuk bye bye diet. Pandangan saya sekarang lebih baik mulai ubah pola makan dan hidup sehat, ketimbang diet, karena melakukan diet menurut pengalaman saya bukannya menurunkan, malah menaikkan bb. Turunnya sesaat, habis itu naik lagi karena gak jaga pola makan -___- jadi mendingan atur pola makan sehat saja mulai sekarang, hasilnya pasti akan kelihatan dalam jangka panjang. “Makanlah dengan seimbang, perbanyak sayuran, buah, ayam, ikan, gandum utuh, dan sekali-sekali boleh juga makan hamburger, kentang goreng, atau sepotong kue. Nikmati makanan Anda, karena kalau tidak, Anda hanya akan merasa tersiksa sehingga makin sulit mempertahankan pola makan sehat dan seimbang. (halaman 121)

Penting bagi kita untuk mengakui sumber emotional eating, tutur Borg. “Semuanya saling berkaitan—jika kurang tidur, kita akan merasa lelah seharian sehingga mungkin makan berlebihan untuk mendapatkan energi tambahan.” (halaman 126)

Baca juga: review buku How To Avoid Climate Disaster karya Bill Gates

Buku ini dibagi dalam 10 bab:

  1. Hidup seperti orang Nordik
  2. Mencari sisu
  3. Terapi air es
  4. Esensi sauna
  5. Terapi alam
  6. Pola makan Nordik
  7. Mengawali hidup dengan sehat
  8. Bersepeda agar bahagia
  9. Manfaat bergerak
  10. Minimalisme Nordik

Menurut saya, hanya sekilas melihat masing-masing judul babnya saja, membuat saya sangat tertarik: pola makan sehat, banyak bergerak, dan minimalisme Nordik. Kecuali bagian terapi air es, sebagai anak tropis belum tentu saya bisa mengadopsi kebiasaan baik untuk kesehatan ini.

Sisu adalah konsep kuno dalam budaya Finlandia yang berkaitan dengan kekuatan mental, keteguhan, dan ketangguhan. Sisu adalah kemampuan menanggung stres yang cukup berat sambil mengambil tindakan meskipun dalam situasi yang tampak mustahil. (halaman 48)

Salah satu tren pariwisata saat ini adalah detoks digital. (halaman 109)

 

Berikut ini beberapa kutipan favorit saya dalam buku Finding Sisu:

  1. Di mana pun kita tinggal, apa pun yang kita lakukan, kita semua pasti menghadapi kesulitan dan tantangan sehingga tak ada salahnya belajar sedikit lebih berani, sedikit tangguh. (halaman xix)
  2. Ada banyak unsur positif dari gaya hidup Nordik yang saya rasa memberikan landasan baik untuk kehidupan yang lebih mudah, sehat, lestari, dan seimbang dengan tetap terhubung dengan alam. (halaman 18)
  3. Angka kasus depresi, rasa gelisah, dan bentuk lain gangguan jiwa lebih tinggi di kalangan warga kota yang sangat jarang berada di alam terbuka atau lingkungan alam lainnya. ?(halaman 26)
  4.  Hidup menyatu dengan budaya tangguh membantu saya berubah dari pribadi yang pasif, waswas, dan takut mencoba hal baru menjadi seseorang yang mau bergerak dan mengambil risiko. (halaman 41)
  5. Hal seperti ketekunan, pantang menyerah meskipun menghadapi tantangan berat, bisa diajarkan. (halaman 47)
  6. Pengasuhan hijau, terapi hutan, atau terapi alam merujuk pada kemampuan alam memberikan penawaran mujarab bagi tekanan hidup modern. (halaman 103)
  7. Saat berdiam diri dan sendirian … memberi saya waktu istirahat yang efektif untuk membantu membangun kembali tekad dan semangat serta menemukan keseimbangan di tengah kesibukan. (halaman 111)
  8. Makan ‘santai’ berarti kita meningkatkan porsi makanan sehat, bukan berfokus hanya pada makanan yang tidak sehat. (halaman 123)
  9. Sejak dini, anak-anak sudah diajarkan dengan tegas bahwa berada di luar ruang adalah bagian dari rutinitas sehari-hari yang sehat. (halaman 149)
  10. Saya belajar memperhatikan segala sesuatu yang saya lihat. (halaman 166)
  11. Definisi saya untuk kemewahan ala Nordik adalah tidak memiliki kendaraan. (halaman 170)
  12. Bahagia bukan dicari, melainkan dijalani. (halaman 186)
  13. Konsep bergerak adalah obat meyakini bahwa kegiatan fisik bisa membantu seseorang menjaga kesehatan dan kesejahteraannya dengan lebih baik karena bergerak dapat mencegah atau mengatasi kondisi tertentu. (halaman 196)
  14. Saya jadi sadar bahwa menggerakkan tubuh, meskipun hanya sedikit, memberikan perbedaan besar. (halaman 197)
  15. Tentu saja, banyak orang dan aliran pemikiran di seluruh dunia sudah tahu bahwa gerakan dan olahraga bisa menjawab banyak masalah kesehatan. Namun, bagi saya, kesadaran ini sungguh-sungguh mengubah hidup saya: saya bisa melakukan sesuatu yang hemat waktu, tetapi bisa secara dramatis mengubah pikiran dan kondisi tubuh. (halaman 198)
  16. Semakin banyak yang saya pelajari mengenai warisan desain negara ini, semakin saya paham bahwa minimalisme Nordik—konsep bahwa sedikit itu baik—memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekedar estetika gaya hidup seba minim dan rapi. (halaman 221)
  17. Berinvestasilah pada beberapa barang berkualitas yang akan lebih tahan lama dibandingkan barang murahan yang kemungkinan besar hanya akan menjadi sampah. (halaman 241)

 

Silakan baca juga tulisan-tulisan saya berikut ini:

Baca juga review buku-buku literatur Jepang:

Baca juga review buku-buku literatur Korea Sealatan:

4 thoughts on “[Review Buku] Finding Sisu Hidup Sehat Seimbang ala Orang Finlandia Karya Katja Pantzar

  1. Aku belum pernah baca ini maupun buku Lagom, tapi suamiku orang Swedia, dan aku tinggal di Denmark lumayan lama, kira2 intinya kurleb sama negara2 Nordik ini mementingkan hidup seimbang, ngga materialistis alias terlalu mengejar harta, secukupnya saja, dan mementingkan waktu dengan keluarga/orang terdekat. Iya ga sih 😛

    Disini memang adanya seperti itu. Kerja ya secukupnya. Lembur? Itu tandanya kita yang kurang bagus managemen waktu sampai “harus” lembur. Selepas kantor pun aku ngga pernah bawa hape atau komputer kantor pulang, ngga ada yang berani kontak2 off hours (nomer pribadi pun hanya bos yang tau, dan ga pernah di telpon). Sama halnya kalau pas liburan (panjang sekalipun).

    Kebanyakan orang disini ngga materialistis samsek, pamer tas, mobil, harta itu dikategorikan sebagai orang norak 😛 Jadi biarpun tajir melintir pun diem2 aja 🙂 Banyak yang ga punya mobil dikota, karena pajak dan parkir mobil mahal. Jadi lebih banyak yang punya sepeda atau naik kendaraan umum (metro, bus, kereta api). Sepeda itu anti macet pokoknya 🙂

    Hidup serasa lebih santai lah pokoknya disini daripada di Indonesia

    Liked by 1 person

    1. Terima kasih mbak sudah sharing ceritanya. 😍😍
      Sungguh beruntung mbak bisa tinggal di sana. 🥰 Bisa menikmati dan mengaplikasikannya langsung dalam kehidupan sehari-hari, sementara saya baru tahu tentang Hygge, lagom, sisu, lewat baca buku.

      Pantas saja ya mbak, orang-orang Nordik dikategorikan sebagai negara paling bahagia di dunia, cara hidupnya sederhana, tidak berlebihan, mementingkan kualitas hidup sehat, hubungan sehat dan kekeluargaan.
      Salut banget mbak, kehidupan di sana tidak materialistis, manajemen waktunya juga mantap.Wow keren banget, patut dicontoh dan dipelajari. 🙂
      Wow, yang tajir melintir diam2 saja, salut 🙂 Sepertinya mantengin sosmed di sana bikin mata adem, gak sibuk menyimak yang pamer ini itu ya mbak. Soalnya di sini, biar pun gak kenal, hanya dari lihat sosmed aja udah keliatan lah.

      Walau pun saya lebih senang dengan public transportation (bus, kereta, angkot, hingga Gojek) tidak memiliki kendaraan karena gak kepengen 😅 justru kadang saya terlihat aneh, ternyata di negara nordik yang maju, gak masalah gak punya kendaraan.
      Seneng mengetahui infonya mbak, di sana hidup santai penuh makna ya dengan kualitas hidup yang terjamin. Alhamdulillah. Hepi-hepi, sehat-sehat terus bersama keluarga mbak. Aamiin. 😇

      Liked by 1 person

Leave a comment