Orang-orang yang mempunyai kecerdasan hati akan mempertimbangkan sesuatu secara sangat teliti. Bukan hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri melainkan juga memikirkan tanggung jawab di hadapan Allah, Tuhan Sang Pencipta. Itulah sebabnya mereka akan memegang teguh nilai-nilai etika. (halaman 69)
Orang yang dekat dengan Tuhan selalu mengatakan, “Aku melakukan ini semua semata untuk Allah.” Yang mulia Bediuzzaman Said Nursi dalam Risalah Ikhlas menjelaskan bahwa orang yang melakukan suatu hal untuk Allah, maka kesenangan yang didapat dari pekerjaannya adalah sebuah penghargaan yang cukup dalam dirinya sendiri. (halaman 86)
Seseorang harus mampu mencintai dalam diam, karena cinta yang diumbar kadang hanya akan merusak jalan cinta itu sendiri. (halaman 135)
Salah satu ketakutan terdalam kita adalah apabila kita menampilkan diri apa adanya, kita akan ditolak. Kita merasa sulit untuk membuka pintu hati untuk teman-teman terdekat sekalipun. Karena membawa beban itu sendirian, beban itu akan semakin mengimpit kita. Saat seseorang membuka pintu hati mereka untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya mereka, jangan hakimi mereka; terimalah mereka dengan hangat. Tidak ada orang yang sempurna. (halaman 291)
Bertanggung jawablah sepenuhnya terhadap semua aspek dalam hidupmu. Kamu tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi dalam hidupmu. Tapi kamu bisa mengontrol responmu terhadap banyak hal. Mengerahkan semua otonomimu sendiri merupakan bentuk pemberdayaan / cinta terhadapa diri sendiri. (halaman 199)
Kultur “kecil itu indah” di masyarakat mengalir ke banyak sendi kehidupan disertai gagasan bahwa kita tidak perlu banyak uang untuk menciptakan perbedaan. (halaman 232)
Orang-orang introver mempunyai kekuatan-kekuatan yang khas. Semua kekuatan ini akan membantu ketika berurusan dengan diri sendiri dan orang lain serta saat harus berhadapan dengan tuntutan-tuntutan yang sangat beragam. (halaman 62)